Kisah lengkap Si Krimi, Mahasiswa Droup Out di kampus Indonesia, Bisa Langsung S2 di Malaysia
Kisahnya unik dan sedang viral belakangan ini, bagaimana mungkin mahasiwa yang sudah dikeluarkan dari kampus ternama di Indonesia, pas wisuda dia ikutan, daftar S2 di luar negeri dan mendaftar di Bank, bahkan dapat penghargaan. katanya, ketenangan dia jadi kunci utama semua kelucuan dunia ini, pendidikan kembali tercoreng setelah sebelumnya juga sempat viral mahasiswa yang mengaku seorang ilmuwan dan lagi-lagi, banyak orang pintar dibodohi oleh dia.
Dunia pendidikan tanah air di hebohkan dengan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu oknum mahasiswa UI yang di DO karena lakukan kecurangan tapi malah mendapat penghargaan di negeri Malaysia!. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ?
Dikutip Palingviral.id dari Tribunnews.com, begini kisah lengkap semuanya. berawal dari curhatan dosen.
Melalui akun Twitter @fauherklots dan disebarkan oleh Chirpstory.com, Fauziah menceritakan perjalanan seorang mahasiswa yang disebutnya 'istimewa'. Ia menyebut mahasiswa itu memakai nama samaran. Namanya Krimi, mahasiswa yang ramah, aktif, dan pintar bicara. Namun, Krimi tampaknya bukanlah mahasiswa yang mempunyai integritas.
1. Sambil menunggu boarding, wa mau cerita ttg seorang yg "istimewa". Sebut saja namanya Krimi. Mantan mahasiswa kami, angkatan 201x," tulis tulis @fauherklots, Selasa (22/11/2017).
"2. Krimi ini mhsw yg ramah, aktif, pintar bicara. Jadi cukup menonjol di kelas. Masalah muncul pd saat ujian. Masih semester 1," lanjutnya pada kolom komentar
1. Sambil menunggu boarding, wa mau cerita ttg seorang yg "istimewa". Sebut saja namanya Krimi. Mantan mahasiswa kami, angkatan 201x," tulis tulis @fauherklots, Selasa (22/11/2017).
"2. Krimi ini mhsw yg ramah, aktif, pintar bicara. Jadi cukup menonjol di kelas. Masalah muncul pd saat ujian. Masih semester 1," lanjutnya pada kolom komentar
"3 Ybs mengatakan bahwa sebagian halaman lembar jawabannya tak sengaja terbawa pulang. Sehingga dia mengumpulkan bagian tsb lemudian. Come on..."
"4. Trik ini kadang ditemukan pada bbtp mhsw madesu. Mereka perbaiki lembar jawaban tsb untuk mendapat nilai bagus."
"5. Dalam dunia pendidikan, kecurangan akademis adalah big NO. Mau jenius pun, ga ada artinya kalo ga punya integritas. Karena itu Fakultas sangat ketat dg hal spt ini."
"6. Setelah diinterograsi, ybs kukuh pada pernyataannya bahwa dia jujur. Wokeh.... Tp ini masih awal cerita"
"7. Semester kedua, Krimi kembali melakukan kecurangan akademik saat ujian. Mencontek dan menipu lagi dg trik dia (emoji) Mulai sadar kalo dia luar biasa kan?"
"8. Saat diinterograsi oleh dosen, Krimi bisa memaintain wajah tenang, senyum, dan bertahan dg pendapatnya. Bahkan ketika kecurangannya jelas-jelas bisa dibuktikan! Biasanya mhsw akan terlihat nervous, tp Krimi tak sedikitpun. Tersenyum tenang."
"9. Bagian selanjutnya bisa ditebak: ybs mendapat nilai F (failed) untuk semua matkul semester 2 dan dikeluarkan dari universitas. Selesai..."
"12. But it happened. Dia ikut stud exchange selama satu semester di sana... Selesai? Belum."
"13. Setelah itu, somehow dia apply menjadi student di univ tsb dan diterima! Bukan sbg freshman, tapi lanjut dari UI (emoji)"
"14. Kok bisa? Sabar. Sebenarnya kita ga ngikutin lagi perjalanan anak ini, sampai suatu ketika... Fakultas menerima surat permohonan konfirmasi dari pasca sarjana univ negara jiran tsb..."
15. Rupanya setelah lulus S1 di sana, Krimi pengen lanjut S2 di univ yg sama. Luar binasa ya... As part of the procedures, pihak sana kirim imel konfirmasi ke kami karena.. karena?"
"16. Karena Krimi ini dianggap lulusan S1 kita! Lho, kan DO sejak lama, bahkan semester 2 pun tak lulus. Ternyata ybs memalsukan dokumen
"17. Ada dokumen transkrip lengkap dg nilai A bertaburan bagai bintang di langit. Ada ijazah krn ngakunya double degree. Bahkan... Ada foto Krimi wisuda (pakai toga) bersama orangtuanya"
"18. Mengingatkan pada film Catch Me If You Can... Well.. Now you know why I named him Krimi
"19. Kemarin saya buka LinkedIn dan FB ybs. Ulala... Keren boss... Mahasiswa berprestasi di sana. Aktivis. Skrg kerja di bank sana. Berteman dg bbrp dosen dan staf admin kampus kita... He has been very detailed in his plot. Tadinya kukira dia hidup di dunia paralel"
"20. Apakah ybs pathological liar? Ada yg bisa mencerahkan dari perspektif ilmu kejiwaan. Consider he's so young. Dan melakukan semua dg ketenangan level dewa
Namun, warganet lain, Ramdhan Hidayat, memberi klarifikasi mengenai status Krimi yang dianggap sebagai mahasiswa UI diterima di universitas di Malaysia.
Untuk kamu yang nanyain mana foto aslinya tanpa sensor, kita tidak menyediakan, Palingviral tidak bertujuan menambah keburukan orang.
"4. Trik ini kadang ditemukan pada bbtp mhsw madesu. Mereka perbaiki lembar jawaban tsb untuk mendapat nilai bagus."
"5. Dalam dunia pendidikan, kecurangan akademis adalah big NO. Mau jenius pun, ga ada artinya kalo ga punya integritas. Karena itu Fakultas sangat ketat dg hal spt ini."
"6. Setelah diinterograsi, ybs kukuh pada pernyataannya bahwa dia jujur. Wokeh.... Tp ini masih awal cerita"
"7. Semester kedua, Krimi kembali melakukan kecurangan akademik saat ujian. Mencontek dan menipu lagi dg trik dia (emoji) Mulai sadar kalo dia luar biasa kan?"
"8. Saat diinterograsi oleh dosen, Krimi bisa memaintain wajah tenang, senyum, dan bertahan dg pendapatnya. Bahkan ketika kecurangannya jelas-jelas bisa dibuktikan! Biasanya mhsw akan terlihat nervous, tp Krimi tak sedikitpun. Tersenyum tenang."
"9. Bagian selanjutnya bisa ditebak: ybs mendapat nilai F (failed) untuk semua matkul semester 2 dan dikeluarkan dari universitas. Selesai..."
"12. But it happened. Dia ikut stud exchange selama satu semester di sana... Selesai? Belum."
"13. Setelah itu, somehow dia apply menjadi student di univ tsb dan diterima! Bukan sbg freshman, tapi lanjut dari UI (emoji)"
"14. Kok bisa? Sabar. Sebenarnya kita ga ngikutin lagi perjalanan anak ini, sampai suatu ketika... Fakultas menerima surat permohonan konfirmasi dari pasca sarjana univ negara jiran tsb..."
15. Rupanya setelah lulus S1 di sana, Krimi pengen lanjut S2 di univ yg sama. Luar binasa ya... As part of the procedures, pihak sana kirim imel konfirmasi ke kami karena.. karena?"
"16. Karena Krimi ini dianggap lulusan S1 kita! Lho, kan DO sejak lama, bahkan semester 2 pun tak lulus. Ternyata ybs memalsukan dokumen
"17. Ada dokumen transkrip lengkap dg nilai A bertaburan bagai bintang di langit. Ada ijazah krn ngakunya double degree. Bahkan... Ada foto Krimi wisuda (pakai toga) bersama orangtuanya"
"18. Mengingatkan pada film Catch Me If You Can... Well.. Now you know why I named him Krimi
"19. Kemarin saya buka LinkedIn dan FB ybs. Ulala... Keren boss... Mahasiswa berprestasi di sana. Aktivis. Skrg kerja di bank sana. Berteman dg bbrp dosen dan staf admin kampus kita... He has been very detailed in his plot. Tadinya kukira dia hidup di dunia paralel"
"20. Apakah ybs pathological liar? Ada yg bisa mencerahkan dari perspektif ilmu kejiwaan. Consider he's so young. Dan melakukan semua dg ketenangan level dewa
Namun, warganet lain, Ramdhan Hidayat, memberi klarifikasi mengenai status Krimi yang dianggap sebagai mahasiswa UI diterima di universitas di Malaysia.
"Sekedar klarifikasi. Setau gue si krimi ini status resmi nya keterima sebagai freshman, bukan lanjutan dari UI. Tapi doi ngakunya ke orang2 keterima dgn status student program double degree dari UI," balas @dannhiday.
Fauziah menganggap jika krimi diterima sebagai Freshman, fakultas dimana Krimi kuliah tidak perlu bertanya ke UI tentang Krimi.
"Tapi kenapa Fakultas sana menanyakan pada UI ttg dia? Sehingga ketahuan dia punya "ijazah" dan "transkrip" UI?" kata Fauziah membalas tanggapan Ramdhan.
"Itu kemungkinan gara2 pihak kampus sedang menginvestigasi tentang latar belakang dia karena dia ada terkena kasus lain," balas Ramdhan.
Akun @ObiWan_Catnobi bahkan memosting foto Krimi yang terlihat tengah wisuda.
"Ybs datang ke wisuda 2016 untuk menemui kawan kawannya. Foto bareng, bahkan pinjam toga salah satu kawannya untuk dia pake foto. Dia cerita kalo harus kembali ke UI setelah selsai UG Thesis di sana buat sidang skripsi di UI. Come on, dude," tulis @ObiWan_Catnobi, Rabu (22/11/2017).
Lalu bagaimana tindak lanjut cerita ini?
Akun @fazilah_majeed mengklaim senat universitas dengan mendalami kasus Krimi ini.
"Pihat senat universiti sini sedang meneliti kasus ini sebenarnya. Tindakan bakal diambil, jangan risau. Walaupun tindakannya seakan sudah lewat, tapi sekurangnya dia bakal dikenakan tindakan... Heboh juga di universitas kami sebenarnya...," tulisnya di twitter, Kamis (23/11/2017)
Belakangan diketahui si krimi bernama dan bagaimana cara dia menjalani semua kepalsuan ini.
Dikutip dari tribunnews dengan judul Viral, Mahasiswa Drop Out UI Dinobatkan Jadi Tokoh Pelajar Malaysia. Kok Bisa ? , disitu dijelaskan bagaimana bang krimi bias dapat penghargaan diluar negeri.
Untuk prestasi tersebut, HDS menerima hadiah berupa sertifikat, uang tunai, beasiswa penuh untuk program S2, sepeda motor dan piala menteri.
Nah, di kala HDS akan menjalani program pendidikan S2-nya, diduga kebusukan sosok dirinya pun mulai terungkap.
Jeng Jeng Jeng.... (kaya di sinetron)
Usut punya usut, HDS adalah mantan mahasiswa yang di-DO UI yang kemudian melanjutkan pendidikan di Malaysia dengan dugaan transkrip palsu
Dia kemudian memperbaiki jawaban ujian tersebut dan mengumpulkan lembar jawabannya dengan alasan lembar jawaban terjatuh dan ditemukan office boy (OB). Krimi meminta tolong pengawas itu untuk mengumpulkan lembar jawaban tersebut..
"Eh, sori. Mau minta tolong. Tadi gue dikasih kertas ini sama OB, katanya jatuh, ternyata lembar (jawaban) gue. Tolong lu kasih ke sekre (sekretariat) dong. Kalau gue yang ngasih nanti mereka nggak percaya," ungkap pengawas itu menirukan ucapan Krimi saat melakukan kecurangan ujian semester.
Kisah pengawas itu diceritakan juga ke temannya yang lain yang kemudian mengunggahnya ke Twitter.
Berdasarkan penelusuran pada semester dua, Krimi diduga kembali melakukan kecurangan akademik saat ujian. Krimi menyontek dan menipu dengan trik serupa.
Kecurangan Krimi inilah yang membuatnya di-DO dari Universitas Indonesia.
Status DO dari UI kemudian membuat nama Krimi di dalam situs Dikti tertulis 'Drop Out/Putus Studi' pada semester ganjil tahun 2013.
Berlanjut di Universiti of Malaya
Kisah Krimi belumlah usai setelah di-DO. Kecurangan Krimi diduga berlanjut saat dia menempuh pendidikan di Malaysia. Di Universiti of Malaya, Krimi tercatat sebagai mahasiswa International Relations and Strategic Studies tahun 2014.
Saat di Malaysia, seorang rekan Krimi yang tidak ingin disebut identitasnya, menyebut bahwa Krimi sedang menyelesaikan double degree di UI. Krimi mengaku sudah mengambil gap year di UI untuk kemudian mendaftar gelar baru di Universiti of Malaya.
Namun faktanya, Krimi sudah tak lagi berstatus mahasiswa UI sejak tahun 2013.
Saat ini Krimi dikabarkan tengah menjalani sidang tugas akhir atau skripsi. Tapi, rekan-rekan Krimi meragukan skripsi yang telah dibuatnya.
Terungkap bahwa dalam skripsi yang dibuat Krimi ada cara tidak benar yang ia lakukan.
"Dia menggunakan nama dosen (Universiti of Malaya) untuk bertemu narasumbernya," ungkap rekan Krimi di Universiti of Malaya itu dalam bahasa Melayu saat berbincang dengan kumparan.
Menurutnya, hal itu dilakukan Krimi untuk mempermudah jalan bertemu dengan narasumber risetnya.
Pada Selasa (21/11) pencatutan nama dosen itu terungkap. Para dosen mengetahui bahwa nama mereka digunakan oleh Krimi untuk menggaet narasumber.
Kecurangan Krimi saat ini tengah menjadi pembahasan di senat Universiti of Malaya. Senat yang dimaksud adalah dekan, para dosen, dan para jajarannya. Nasib Krimi akan ditentukan setelah investigasi dari pihak senat selesai dilakukan.
CERDAS SEKALI.
Fauziah menganggap jika krimi diterima sebagai Freshman, fakultas dimana Krimi kuliah tidak perlu bertanya ke UI tentang Krimi.
"Tapi kenapa Fakultas sana menanyakan pada UI ttg dia? Sehingga ketahuan dia punya "ijazah" dan "transkrip" UI?" kata Fauziah membalas tanggapan Ramdhan.
"Itu kemungkinan gara2 pihak kampus sedang menginvestigasi tentang latar belakang dia karena dia ada terkena kasus lain," balas Ramdhan.
Akun @ObiWan_Catnobi bahkan memosting foto Krimi yang terlihat tengah wisuda.
"Ybs datang ke wisuda 2016 untuk menemui kawan kawannya. Foto bareng, bahkan pinjam toga salah satu kawannya untuk dia pake foto. Dia cerita kalo harus kembali ke UI setelah selsai UG Thesis di sana buat sidang skripsi di UI. Come on, dude," tulis @ObiWan_Catnobi, Rabu (22/11/2017).
Lalu bagaimana tindak lanjut cerita ini?
Akun @fazilah_majeed mengklaim senat universitas dengan mendalami kasus Krimi ini.
"Pihat senat universiti sini sedang meneliti kasus ini sebenarnya. Tindakan bakal diambil, jangan risau. Walaupun tindakannya seakan sudah lewat, tapi sekurangnya dia bakal dikenakan tindakan... Heboh juga di universitas kami sebenarnya...," tulisnya di twitter, Kamis (23/11/2017)
Belakangan diketahui si krimi bernama dan bagaimana cara dia menjalani semua kepalsuan ini.
Dikutip dari tribunnews dengan judul Viral, Mahasiswa Drop Out UI Dinobatkan Jadi Tokoh Pelajar Malaysia. Kok Bisa ? , disitu dijelaskan bagaimana bang krimi bias dapat penghargaan diluar negeri.
Untuk prestasi tersebut, HDS menerima hadiah berupa sertifikat, uang tunai, beasiswa penuh untuk program S2, sepeda motor dan piala menteri.
Nah, di kala HDS akan menjalani program pendidikan S2-nya, diduga kebusukan sosok dirinya pun mulai terungkap.
Jeng Jeng Jeng.... (kaya di sinetron)
Usut punya usut, HDS adalah mantan mahasiswa yang di-DO UI yang kemudian melanjutkan pendidikan di Malaysia dengan dugaan transkrip palsu
Dia kemudian memperbaiki jawaban ujian tersebut dan mengumpulkan lembar jawabannya dengan alasan lembar jawaban terjatuh dan ditemukan office boy (OB). Krimi meminta tolong pengawas itu untuk mengumpulkan lembar jawaban tersebut..
"Eh, sori. Mau minta tolong. Tadi gue dikasih kertas ini sama OB, katanya jatuh, ternyata lembar (jawaban) gue. Tolong lu kasih ke sekre (sekretariat) dong. Kalau gue yang ngasih nanti mereka nggak percaya," ungkap pengawas itu menirukan ucapan Krimi saat melakukan kecurangan ujian semester.
Kisah pengawas itu diceritakan juga ke temannya yang lain yang kemudian mengunggahnya ke Twitter.
Berdasarkan penelusuran pada semester dua, Krimi diduga kembali melakukan kecurangan akademik saat ujian. Krimi menyontek dan menipu dengan trik serupa.
Kecurangan Krimi inilah yang membuatnya di-DO dari Universitas Indonesia.
Status DO dari UI kemudian membuat nama Krimi di dalam situs Dikti tertulis 'Drop Out/Putus Studi' pada semester ganjil tahun 2013.
Berlanjut di Universiti of Malaya
Kisah Krimi belumlah usai setelah di-DO. Kecurangan Krimi diduga berlanjut saat dia menempuh pendidikan di Malaysia. Di Universiti of Malaya, Krimi tercatat sebagai mahasiswa International Relations and Strategic Studies tahun 2014.
Saat di Malaysia, seorang rekan Krimi yang tidak ingin disebut identitasnya, menyebut bahwa Krimi sedang menyelesaikan double degree di UI. Krimi mengaku sudah mengambil gap year di UI untuk kemudian mendaftar gelar baru di Universiti of Malaya.
Namun faktanya, Krimi sudah tak lagi berstatus mahasiswa UI sejak tahun 2013.
Saat ini Krimi dikabarkan tengah menjalani sidang tugas akhir atau skripsi. Tapi, rekan-rekan Krimi meragukan skripsi yang telah dibuatnya.
Terungkap bahwa dalam skripsi yang dibuat Krimi ada cara tidak benar yang ia lakukan.
"Dia menggunakan nama dosen (Universiti of Malaya) untuk bertemu narasumbernya," ungkap rekan Krimi di Universiti of Malaya itu dalam bahasa Melayu saat berbincang dengan kumparan.
Menurutnya, hal itu dilakukan Krimi untuk mempermudah jalan bertemu dengan narasumber risetnya.
Pada Selasa (21/11) pencatutan nama dosen itu terungkap. Para dosen mengetahui bahwa nama mereka digunakan oleh Krimi untuk menggaet narasumber.
Kecurangan Krimi saat ini tengah menjadi pembahasan di senat Universiti of Malaya. Senat yang dimaksud adalah dekan, para dosen, dan para jajarannya. Nasib Krimi akan ditentukan setelah investigasi dari pihak senat selesai dilakukan.
CERDAS SEKALI.
Untuk kamu yang nanyain mana foto aslinya tanpa sensor, kita tidak menyediakan, Palingviral tidak bertujuan menambah keburukan orang.