Sinetron Jadul Indonesia ini Dijamin Bikin Tegang
Sebelum hantu sensor menghantui pertelivisian kita, dulu ada loh sinetron-sinetron yang seksih seksih pemainnya ditambah dengan cerita yang semi semi dewasa tapi tidak terlalu vulgar, artinya penonton akan diminta untuk memikirkan apa yang sinetron ini sampaikan. misalnya saja ada yg berjudul main anggar, jika anda menonton filmnya , disini sama sekali tidak ada olahraganya, anggar disini kata lain dari suka sesama, sama-sama suka punya lelaki gitu lah, kasian yang cewe cuma jadi pajangan, tapi cerita dalam sinetron ini sepenuhnya komedi, buat lucu-lucuan.
Kira-kira tahun 2005-an, tengah malam adalah malam ada sebuah acara komedi / sinetron yang berjudul Komedi Nakal.
Komedi nakal ini adalah sebuah sitkom (situasi komedi) yang ceritanya nggak lucu-lucu amat. Walaupun namanya komedi, tapi nggak ada adegan yang bikin kita ngakak. Tapi meski begitu, pemeran ceweknya seksih-seksih banget. Pemeran ceweknya ini, mau siang atau malam, mau musim panas atau musim salju, mereka akan tetap menggunakan baju minimalis.
Kalo kamu penasaran bisa cek saja youtube, disitu banyak koleksi sinetron ini.
Bukan hanya pakaian dan bentuk yang menawan, efek efek dramatis dalam sinetron ini juga jadi tambahan yang menarik, disini palingviral akan membagikan cerita dari blog http://adhiefahmi.blogspot.co.id , ini menarik, silahkan disimak
Karena sejatinya seorang anak SMP masih tinggal bersama orang tua, maka untuk bisa menonton tayangan Komedi nakal ini gue harus diam-diam menyelinap ke ruang tivi. Kalau beruntung, gue bisa nonton sendirian. Kalau sial, ayah biasanya sudah mendahului. Damn, kalah start.
Menonton komedi ini pun volume harus disetel dengan mode “kedengar sama kita, tapi nggak kedengar ke kamar orang tua”. Mengapa harus begitu? Karena di tiap episodenya, selalu ada scene di mana cewek-cewek bohay itu mengeluarkan desahan yang nggak perlu. Biasanya, ada adegan di mana cewek-cewek bahenol itu mengalami kecelakaan kecil (misalnya kepleset) tapi mereka langsung mengerang seperti sedang di-anu.
Meski nama acaranya komedi, tapi biasanya gue menonton acara ini dengan serius. Dan walaupun namanya komedi, gue lebih fokus sama nakalnya.
Tapi semenjak Lativi berubah jadi TVOne, gue sedikit sedih. Sedih kayak pria dewasa yang kehilangan majalah Playboy di bawah kasurnya. Acara Komedi Nakal akhirnya tamat. Gue nggak tahu acara itu tamat dengan akhir yang bahagia atau sedih, tapi yang jelas acara itu nggak ditayangin lagi. Di malam pertama Komedi Nakal itu nggak ada, satu malam itu gue gelisah sampai pagi.
Channel Lativi nggak ada lagi, dan acara semacam Komedi Nakal juga sirna. Malah kabarnya, Komedi Nakal udah berubah judul jadi KOBAT. Komedi Tobat.
Dan sejak saat itu, gue pun bertobat.
Masuk tahun 2013 sampai 2014, film-film tengah malam kini diisi sama film-film luar negeri atau film-film horor Indonesia yang lebih banyak adegan nggak benernya daripada seremnya. Nah, ada satu hal yang membedakan film tengah malam dulu dengan film tengah malam sekarang. Sensorannya.
Zaman sekarang, ngerokok disensor, adegan pukul-pukulan dipotong, dan belahan wanita juga disensor. Kalau dulu, di film Komei nakal itu, belahan waniar selalu membanjiri layar kaca. Belahan ada dimana-mana.
Di sinetron sekarang, yang suka di-zoom in – zoom out itu wajah. Nah kalau di film komedi nakal, yang di-zoom in –zoom out itu belahan. Bahkan tiap fokus ke belahan, selalu ada sound effect yang bunyinya, “TOWEW WEW WEW WEW!”
Dan waktu gue SMP dulu, entah kenapa momen TOWEW WEW WEW WEW itu adalah momen yang ditunggu-tunggu.
Masa puber yang nggak bagus banget. Bukan teladan dan nggak pantas dicontoh.
Tapi baguslah, sekarang hal-hal seperti belahan wanita itu disensor di tayangan kita. Jadi anak-anak di bawah umur bisa menjaga pandangannya dan terjauh dari sifat nafsuan kayak gue dulu. Gue setuju kalau tujuan menyensor belahan wanita itu untuk melindungi pandangan anak-anak di bawah umur.
Penasaran ? main-main ke youtube gan. 😆