Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buat SKTM (Surat Miskin) Untuk Daftar Sekolah Pakai Motor 250cc dan Mobil. Warga ini dilaporkan ke Polisi



Sudahlah, jangan jadi pintar. Miskin saja.

Seorang warga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah melaporkan kasus dugaan pemalsuan dan penyalahgunaan SKTM ke Kepolisian Resor Blora. SKTM (Surat Tanda Miskin) dibuat oleh orang-orang berduit ini hanya untuk mengalahkan anak-anak pintar yang mendaftar ke sekolah. Maksudnya, Sebodoh apapun anak anda, buatlah SKTM dan daftarkan ke sekolah negeri manapun, Langsung diterima.

Sedangkan untuk anda yang mempunyai anak pintar dan bersyukur dengan rejeki dari Tuhan sehingga tidak mau mengaku Miskin, Daftar sekolah negeri sekarang, anak anda tidak akan diterima. Kepintaran anak anda sangat percuma. Belajar mati-matian juga buat apa.

Kisah ini dialami oleh Priyanto Muda Prasetya, yang akhirnya mengambil tindakan yang belakangan ini cukup viral.



"Kemarin saya melaporkan kasus dugaan pemalsuan dan penyalahgunaan SKTM ke Polres Blora," kata Priyanto kepada Kompas.com, Selasa (10/7/2018).

Dijelaskan Priyanto, kecurigaannya bermula ketika putranya, Gilang Wardana, mengikuti proses seleksi masuk PPDB di SMKN 1 Blora. Saat itu, Priyanto tidak menyertakan SKTM karena kondisi perekonomian yang berkecukupan.

Awalnya, anaknya itu dinilai bakalan lolos diterima menjadi siswa SMKN 1 Blora lantaran semua persyaratan, termasuk nilai akhir, dianggapnya sudah masuk kriteria. "Namun, di hari berikutnya, anak saya tiba-tiba berada di urutan terbawah. Nilai akhir anak saya padahal 20, kalah dengan pendaftar yang menyertakan SKTM. Meski nilai 17 dan 18, tapi jika menggunakan SKTM peringkatnya berada di atas anak saya. Saya kemudian cabut pendaftaran anak saya dan pindahkan ke ponpes. Susah daftar di sekolah negeri," kata Priyanto yang berprofesi sebagai kontraktor ini.

Menurut Priyanto, nyaris 100 persen pendaftar di SMKN 1 Blora dari hari ke hari menyertakan SKTM. Dari kondisi itulah, Priyanto mengaku mulai merasakan ada sesuatu yang janggal. "Bahkan, banyak pendaftar yang mencabut pendaftaran kemudian melakukan pendaftaran kembali dengan melampirkan SKTM. Selain itu, saya juga melihat banyak warga yang mengajukan SKTM di kelurahan. Ada yang punya mobil, motor 250 cc mendaftar menyertakan SKTM. Ini, kan, aneh?" kata Priyanto.

Priyanto berharap, pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus dugaan pemalsuan dokumen SKTM yang ia laporkan. Setidaknya, pihak sekolah bisa melakukan survei langsung ke lokasi pendaftar yang menyertakan SKTM. "Angka kemiskinan di Blora, hanya13 persen. Apakah iya dari sekian banyak murid hampir 100 persen pendaftar pakai SKTM, yang dalam hal ini bisa dikatakan termasuk kategori miskin semua. Saya melapor bukan karena kepentingan pribadi, tetapi saya merasa kasihan kepada siswa yang seharusnya lebih berhak diterima, tetapi dipencundangi dengan SKTM aspal," pungkasnya.

Duit negara habis untuk membiayai orang-orang kaya berlabel miskin. Sangat disayangkan.

Nilai un&nilai akhir yg rendah dengan bantuan SKTM dapat mengalahkan nilai yg tinggi. Ini dunia pendidikan, seharusnya kita sebagai calon siswa baru beradu kemampuan agar layak mendapatkan sekolah yg sesuai dengan kemampuan diri sendiri, bukan malah mengandalkan surat miskin.

Sebagian artikel dikutip dari Kompas.com